Selasa, 18 Desember 2007

Toyota Resmikan 13 Institusi Sub T-TEP Baru

Toyota bersama Toyota Motor Corporation dan Dealer, serta dukungan penuh dari pemerintah Indonesia menjalankan program T-TEP (Toyota Technical Education Program) dalam upayanya untuk selalu berkontribusi kepada masyarakat khususnya pada dunia pendidikan Indonesia.

Selain T-TEP, Toyota juga mempunyai program yang disebut Sub T-TEP. Baik T-TEP maupun Sub T-TEP, keduanya mengembangkan SDM khususnya pada SMK Jurusan Otomotif. Program kerjasama TOYOTA dengan SMK dalam hal penyelenggaraan Link & Match sudah berjalan sejak tahun 1993.

Perbedaan T-TEP dengan Sub T-TEP hanya bahwa institusi Sub T_TEP belum mendapatkan bantuan alat peraga. Namun institusi ini telah mendapatkan kesempatan training untuk guru, bantuan training manual book, CD training, penyesuaian kurikulum sekolah dengan kurikulum Toyota serta kesempatan OJT di bengkel Toyota sebagaimana sekolah T-TEP, sehingga diharapkan pada masa mendatang lulusan Sub T-TEP akan memiliki kualitas yang setara dengan lulusan T-TEP.

”Dengan Sub T-TEP, maka proses transfer teknologi akan menjangkau area yang lebih luas, karena telah mencapai daerah Indonesia bagian ujung Timur seperti Jayapura serta ujung Barat seperti institusi Sub T-TEP di Binjai,” ungkap Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor.

Data tahun 2006 menunjukkan bahwa Toyota telah bekerjasama dengan 25 SMK sebagai Institusi Sub T-TEP dan jumlah SMK ini akan terus bertamtabah setiap tahunnya. Tahun 2007 ini, Toyota menambah 13 SMK di tanah air untuk sebagai Institusi Sub T-TEP baru sehingga sampai dengan tahun 2007 total 38 SMK sebagai Institusi Sub T-TEP.

Tahun 2008, Toyota berencana untuk menambah 10 SMK lagi sebagai Institusi Sub T-TEP kemudian diikuti 10 SMK tiap tahunnya hingga tercapai target minimal satu Institusi Sub T-TEP di setiap provinsi. Sejalan dengan rencana tersebut, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembinaan SMK akan menjadikan Sub T-TEP menjadi pusat aktivitas untuk pengembangan pendidikan bagi SMK disekitarnya.

Sub T-TEP ke depan akan dikembangkan menjadi pilot project pengembangan SMK di setiap provinsi. Sub T-TEP akan menjadi pusat aktivitas untuk transfer pengetahuan teknologi, transfer pengetahuan new model dan new mechanism Toyota serta tempat uji kompetensi bagi siswa dan guru di sekitar area Sub T-TEP. Dengan demikian posisi Sub T-TEP akan semakin kuat dalam program kerjasama TOYOTA dengan Departemen Pendidikan Nasional.

Kaitannya dengan pengembangan T-TEP, semua Sub T-TEP mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi kandidat untuk menjadi T-TEP selanjutnya.

Daftar Institusi Sub T-TEP yang baru diresmikan :

  • SMK Negeri 2 Palembang
  • SMK Negeri 2 Bandar Lampung
  • SMK Nasional Depok
  • SMK YPPT Garut
  • SMK Negeri 1 Cibinong
  • SMK Negeri 2 Salatiga
  • SMK Negeri 4 Pontianak
  • SMK Negeri 5 Banjarmasin
  • SMK Negeri 1 Pahandut Palangka Raya
  • SMK Negeri 3 Palu
  • SMK PGRI 2 Badung
  • SMK Negeri 3 Jayapura
  • SMK Kartini Batam

Kamis, 13 Desember 2007

Penjualan Toyota November 2007 Meningkat

Memasuki bulan-bulan akhir tahun 2007, prestasi penjualan Toyota semakin mengukuhkan posisinya sebagai market leader pasar otomotif nasional. November lalu, dengan perolehan angka penjualan sebesar 16.122 unit, atau naik 42,5% dibandingkan bulan sebelumnya, Toyota tetap memimpin pasar. Dengan angka tersebut, berarti di November 2006 Toyota mendominasi 35,2% dari total penjualan nasional yang mencapai 45.827 unit.

Sedangkan dilihat dari data penjualan kumulatif, pada periode Januari-November 2007, pasar otomotif nasional mencatatkan angka 395.300 unit. Di dalamnya, Toyota berhasil mendominasi 34,6% pangsa pasar melalui penjualannya yang mencapai 136.674 unit.

“Dibandingkan hasil penjualan di bulan Oktober, November lalu penjualan Toyota mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu 4.812 unit. Segmen 4-x2, terutama Avanza dan Kijang Innova memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan penjualan ini,” komentar Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT TAM.

“Lebih membanggakan lagi, kami optimis kedua mobil tersebut juga menjadi kendaraan terlaris di Indonesia tahun ini. Dilihat dari penjualan Jan-Nov 2007, Avanza mendominasi 14,5% dari total penjualan pasar otomotif nasional, sementara Kijang Innova menguasai 9,2% nya,” tambah Johnny Darmawan. Dilihat dari data penjualan Jan-Nov 2007, yang bakal menjadi mobil-mobil terlaris tahun ini adalah Avanza (57.280 unit), Kijang Innova (36.315 unit), Daihatsu Xenia (26.378 unit).

Selain itu, peningkatan angka penjualan juga ditunjukkan oleh produk-produk Toyota lainnya, di antaranya adalah Vios dan Rush. Penjualan kedua produk yang mendapatkan peringkat pertama survei IQS J.D. Power Asia Pasific 2007 (berikut Yaris) ini meningkat 44% (Vios) dan 74,5% (Rush) dibandingkan bulan sebelumnya.

Bahkan Vios memimpin pasar small sedan bulan November dengan penjualan 511 unit 39,6% m/s. Di kelas medium sedan, Camry mencatatkan penguasaan sebesar 79,3% yang merupakan angka market share tertinggi yang pernah dicapainya. Tahun sebelumnya, Camry menguasai 39,4% pasar medium sedan.

“Dan keunggulan produk Toyota tak hanya dibuktikan melalui angka penjualan. Berbagai penghargaan yang diterima baik dari media maupun lembaga survei independen, seperti Autobild Award 2007 (Vios, Avanza, Camry mobil terbaik di kelasnya) serta peringkat pertama SSI, CSI dan IQS J.D. Power 2007 (Yaris. Rush, dan Vios), juga merupakan cerminan kepuasan pelanggan dan pengakuan yang sangat berarti bagi kami,” tutur Johnny Darmawan.

Komposisi 5 besar pada pasar otomotif nasional November lalu adalah Toyota (35,2%), Mitsubishi (14,8%), Suzuki (13,5%), Daihatsu (10,4%), dan Honda (8,7%). /PR

Kamis, 06 Desember 2007

Toyota Duduki Peringkat Pertama Survei J.D. Power - CSI dan SSI

Toyota terus membuktikan komitmennya dalam memberikan The Best Total Ownership Experience kepada pelanggan. Cerminan dari kepuasan pelanggan terhadap layanan Toyota tahun ini dapat dilihat dari hasil survei J.D. Power kategori CSI (Customer Satisfaction Index) dan SSI (Sales Satisfaction Index), di mana Toyota menduduki peringkat pertama.

Sedang dari sisi produk, keunggulan kualitas produk Toyota kembali dibuktikan melalui J.D. Power Asia Pacific 2007 Indonesia Initial Quality Study (IQS), di mana Toyota Yaris, Vios, dan Rush menduduki peringkat teratas dalam setiap segmennya.

Tiga produk Toyota mengungguli 5 segmen yang diperhitungkan dalam survei ini. Kendaraan yang berada di posisi pertama tersebut tercatat paling sedikit mendapatkan laporan masalah pada tiap 100 kendaraan yang di survei di segmen masing-masing. Toyota Yaris berada di peringkat teratas dalam segmen kendaraan premium compact. Peringkat kedua di segmen ini adalah Suzuki Sx4 dan diikuti oleh Honda Jazz.

Sementara itu, Toyota Vios berada di posisi teratas dalam segmen kendaraan entry midsize/midsize, di mana posisi kedua diraih Honda Civic dan Honda City pada posisi ketiga. Baik Toyota Yaris maupun Vios juga berada di posisi yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan produk baru Toyota, Toyota Rush yang baru dipasarkan semenjak awal 2007, berhasil mengungguli Daihatsu Terios dan Isuzu Panther di segmen entry SUV.

Menanggapi prestasi ini, Johnny Darmawan mengatakan, ”Ini merupakan bukti kualitas produk-produk Toyota yang dipasarkan di Indonesia. Kami bangga bahwa hasil ini didapat dari suara konsumen, yang menandakan kualitas produk Toyota memang berada di atas kompetitornya”, ujar Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor ini.

J. D. Power Asia Pacific 2007 Indonesia Initial Quality Study (IQS) yang tahun ini memasuki tahun kelima, merupakan survey yang dilakukan pada pemilik mobil baru yang melakukan pembelian di antara bulan Oktober 2006 – Juni 2007, mengenai masalah-masalah kualitas kendaraannya.

Hasil J.D. Power Asia Pacific 2007 Indonesia Initial Quality Study (IQS) diperoleh dari survey yang dilakukan atas 2.796 pemilik kendaraan baru, mencakup 50 kendaraan penumpang dan niaga dari 14 merek. Survey lapangan itu sendiri dilakukan pada April – Agustus 2007. /PR

Selasa, 04 Desember 2007

Presiden SBY Kunjungi Clean Vehicles Exhibition di Bali Collection

Sehari setelah acara Clean Vehicle Exhibition di Bali Collection diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, pada tanggal 3 Desember 2007, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkesempatan meninjau area pameran.

Pada acara tersebut, Toyota memamerkan empat mobil yang telah teruji melalui Clean Air Roadshow yakni Toyota Yaris, Toyota Kijang Inova, Toyota Fortuner Diesel dan Toyota Prius.

Widyawati, Deputy Division Head Marketing Planning & Customer Relations PT Toyota-Astra Motor di hadapan Presiden mengungkapkan bahwa Toyota selalu mendukung berbagai program pemerintah sehubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan.

”Toyota selalu turut berperan aktif dalam berbagai kampanye kendaraan ramah lingkungan, misalnya dalam roadshow Biofuel yakni mobil dengan menggunakan bahan bakar alternatif,”ujar Widyawati sambil menunjukan Toyota Fortuner Diesel yang sudah dibubuhi tanda tangan Presiden, didampingi Johnny Darmawan, President Director PT Toyota-Astra Motor.

Di hadapan Presiden, Widyawati juga mempresentasikan Toyota Prius, mobil Hybrid dari Toyota yang keunggulannya telah dibuktikan selama roadshow Jakarta-Bali. Sedang Presiden Yudhoyono menyatakan rasa terima kasihnya kepada para produsen kendaraan dan Gaikindo yang ikut mengampanyekan gerakan ramah lingkungan. ”Kembangkan terus teknologi ramah lingkungan pada kendaraan,” imbau Presiden. /PR

Clean Air Roadshow dan Clean Vehicle Exhibition

Perjalanan rombongan Clean Air Roadshow berakhir di Bali pada tanggal 1 Desember setelah dilepas walikota Malang, Peni Suparto di halaman balaikota Malang. Jarak tempuh sejauh 1080 km ini membuktikan keandalan masing-masing kendaraan dalam performa maupun konsumsi bahan bakar.

Dari tiga mobil Toyota yang dipantau dari konsumsi bahan bakar didapat hasil yakni, Toyota Prius konsumsi BBM 1:25 km, Fortuner Diesel 1:13 km, Vios 1: 17 km dengan berbagai kondisi jalan serta beban muat di kendaraan yang masing-masing diisi empat orang penumpang.

Bersamaaan dengan roadshow ini, Toyota juga menggelar Toyota Goes To School di dua kota yang dilalui roadshow, yaitu Jogja (SMAN 6) dan Bali (SMAN 4). Di dua sekolah ini Toyota bersama pakar lingkungan hidup dan tokoh media, melakukan edukasi tentang teknologi ramah lingkungan, sekaligus mengajak kaun remaja untuk lebih peduli guna mengantisipasi global warming.

Dalam acara ini tampil beberapa pembicara ahli. Dari National Geographics (Tantyo Bangun) membahas mengenai pengertian pemanasan global, sedang dari Kompas (James Luhulima – redaktur otomotif) menjelaskan tentang korelasi antara dunia otomotif dengan antisipasi pemanasan global.

Sementara dari pihak KLH Propinsi memaparkan tentang cara-cara praktis yang dapat dilakukan untuk menghemat energi dan mencegah pemanasan global, ditutup dengan penjelasan dari Toyota mengenai aktifitas dan komitmen yang telah dilakukan Toyota dalam hal lingkungan hidup.

Toyota juga mengadakan workshop tentang daur ulang sehingga para pelajar tidak hanya mengetahui sisi teori melainkan juga langsung melakukan praktek nyata. “Kami bersyukur dapat melakukan aktivitas langsung semacam ini. Antusiasme para pelajar di dua sekolah tersebut membuktikan bahwa generasi muda bangsa kita juga sangat peduli akan pemeliharaan lingkungan hidup, khususnya antisipasi pemanasan global,” ungkap Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT TAM pada kesempatan yang berbeda.

Sementara itu, pembukaan Clean Vehicles Exhibition yang dilangsungkan di Bali Collection diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, pada tanggal 3 Desember 2007. Dalam sambutannya, menteri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada jajaran Gaikindo yang berinisiatif melaksanakan roadshow Jakarta- Bali untuk menunjukan kepada masyarakat kepedulian produsen kendaraan terhadap lingkungan hidup.

“Sebanyak 14 kendaraan yang mengikuti roadshow ini, yang ramah lingkungan, baik yang sudah diproduksi maupun prototipe kendaraan masa depan (future car) dipamerkan di eksebisi tersebut. Kendaraan tersebut di antaranya menggunakan bahan bakar CNG, listrik dan prototipe dengan BBM berstandar EURO 4,” jelas menteri. /PR